Ginza-motor.com – Pemerintah Indonesia menetapkan target
ambisius untuk mengkonversi sebanyak 13 juta motor menjadi kendaraan listrik
pada tahun 2030. Target ini merupakan bagian dari strategi besar untuk
menurunkan emisi karbon, terutama dari sektor transportasi.
Menurut Eniya Listiani Dewi,
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)
Kementerian ESDM, dari total target 13 juta kendaraan tersebut, tujuh juta di
antaranya akan berupa kendaraan listrik baru, sementara enam juta sisanya
adalah kendaraan berbahan bakar fosil yang akan diubah menjadi kendaraan
listrik.
“Program konversi ini
sebenarnya sudah dimulai sejak 2020. Ini adalah upaya besar kami bersama
Kementerian Perhubungan untuk mengurangi emisi, terutama di sektor transportasi
dan industri. Melalui konversi kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik, kami
yakin dapat memberikan dampak signifikan pada pengurangan emisi karbon,”
jelas Eniya.
Subsidi untuk Dorong Minat
Konversi
Untuk mendorong masyarakat agar
lebih berminat mengkonversi kendaraannya menjadi listrik, pemerintah memberikan
subsidi sebesar Rp 10 juta per unit kendaraan. Namun, Eniya juga mengakui bahwa
biaya konversi ini masih terbilang cukup tinggi, dan selisihnya akan ditutupi
melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai
perusahaan yang ikut serta dalam proyek ini.
“Badan usaha yang terlibat
dapat menggunakan dana CSR mereka untuk mendukung program konversi ini. Hal ini
juga akan diakui sebagai kontribusi perusahaan terhadap penurunan emisi oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di mana mereka akan mendapat
tambahan lima poin dalam program Proper mereka,” tambah Eniya.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Lebih Hijau
Program ini tidak hanya sekadar
transformasi kendaraan, tetapi juga bagian dari langkah besar Indonesia untuk
mempercepat transisi menuju energi terbarukan. Dengan dukungan dari pemerintah,
badan usaha, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mencapai target
pengurangan emisi karbon serta memimpin transformasi ke arah energi hijau.
Dengan program ini, bukan hanya
kendaraan berbahan bakar fosil yang akan berkurang, tetapi kita juga akan
melihat langkah konkret menuju pengurangan polusi dan perbaikan kualitas udara
di perkotaan. Pada akhirnya, partisipasi masyarakat dalam konversi kendaraan
menjadi elemen kunci untuk mewujudkan Indonesia yang lebih ramah lingkungan dan
berkelanjutan. (source: infopublik.id)


