![]() |
foto: Toyota C-HR HEV |
Ginza-motor.com – Penggunaan kendaraan listrik di
Indonesia terus berkembang, tetapi pilihan mayoritas masyarakat tampaknya masih
condong ke mobil hybrid sebagai solusi transisi sebelum beralih sepenuhnya ke
mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle atau BEV). Hal ini
diungkapkan oleh hasil penelitian terbaru dari MarkPlus Inc, sebuah firma riset
pemasaran berbasis di Jakarta.
![]() |
foto: SHVS / Suzuki Ertiga Hybrid |
Hybrid Jadi Pilihan Aman
Menurut CEO MarkPlus Inc, Iwan
Setiawan, mobil hybrid lebih disukai karena dianggap sebagai opsi yang lebih
“aman” bagi mereka yang belum siap sepenuhnya beralih ke BEV.
“Banyak orang memilih hybrid
karena takut mengambil risiko langsung menggunakan BEV, seperti kehabisan daya
di jalan atau sulitnya menemukan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
(SPKLU),” jelas Iwan.
Riset ini melibatkan 180
responden dari berbagai wilayah di Indonesia selama dua bulan dan rampung pada
Agustus 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat merasa
hybrid adalah langkah transisi yang nyaman.
“Orang ingin mencoba teknologi
baru tetapi masih merasa perlu memiliki jaring pengaman. Hybrid menjadi pilihan
tengah yang paling masuk akal bagi mereka,” tambahnya.
![]() |
foto: Toyota Kijang Innova Zenix HEV |
Data Penjualan Mendukung Tren
Berdasarkan data dari Gaikindo,
tren penjualan mobil elektrifikasi di Indonesia sejak 2019 hingga 2023
didominasi oleh mobil hybrid.
– 2022: Mobil hybrid terjual sebanyak
9.657 unit, sementara BEV hanya mencapai 6.747 unit.
– 2023: Penjualan hybrid melonjak
menjadi 52.563 unit, sedangkan BEV hanya 17.062 unit.
Toyota memimpin pasar hybrid di
Indonesia dengan pangsa 67 persen, diikuti oleh Suzuki yang mencatatkan 26
persen dari total penjualan hybrid.
![]() |
foto: Hyundai Ioniq 5 |
Kendala BEV di Indonesia
Meski teknologi BEV terus
berkembang, beberapa kendala masih menjadi penghalang bagi adopsinya di
Indonesia. Infrastruktur pengisian daya yang terbatas dan kekhawatiran akan
jarak tempuh menjadi dua alasan utama mengapa banyak orang ragu untuk beralih
sepenuhnya ke BEV.
Namun, di sisi lain, masyarakat
mulai tertarik dengan kendaraan elektrifikasi karena inovasi teknologi dan
efisiensi yang ditawarkan. Seiring dengan meningkatnya investasi di sektor
infrastruktur SPKLU, potensi pasar BEV di Indonesia diprediksi akan semakin
besar dalam beberapa tahun mendatang.
![]() |
foto: Smart Hybrid Vehicel by Suzuki / Grand Vitara |
Hybrid, Solusi Ideal untuk
Saat Ini
Dengan kemampuan menggabungkan
mesin pembakaran internal dan motor listrik, mobil hybrid menawarkan efisiensi
bahan bakar yang lebih baik sekaligus mengurangi emisi tanpa sepenuhnya
bergantung pada listrik. Pilihan ini cocok untuk mereka yang ingin menikmati
teknologi elektrifikasi tanpa harus mengubah kebiasaan berkendara secara
drastis.
Ke depan, seiring dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan dan kemajuan
infrastruktur, pasar BEV diprediksi akan tumbuh lebih pesat. Namun untuk saat
ini, hybrid tetap menjadi solusi populer yang menjembatani masyarakat Indonesia
menuju era mobil listrik.