
Ginza-motor.com – Marc Márquez benar-benar sedang berada di level berbeda musim ini. Setelah tampil gemilang di seri pembuka di Buriram, sang juara dunia itu kembali menunjukkan dominasinya di GP Argentina. Balapan di Termas de Río Hondo seolah menjadi panggung pribadi bagi Márquez—mulai dari pole position, Sprint Race, hingga race utama di hari Minggu, semuanya ia sikat habis!
Hasil fantastis ini membuat Márquez semakin kokoh di puncak klasemen kejuaraan. Konsistensinya dalam dua seri awal musim 2025 mempertegas bahwa ia bukan hanya kembali, tapi juga siap merebut gelar juara dunia yang sudah lama ia incar lagi.
Namun, cerita berbeda justru datang dari garasi rekan setimnya, Pecco Bagnaia. Pembalap Italia ini tampaknya masih belum sepenuhnya nyaman dengan motor Ducati musim ini. Meski sempat naik podium di Sprint Race Argentina, Bagnaia harus puas finis keempat di balapan utama usai disalip Franco Morbidelli. Hasil ini membuatnya tertahan di posisi ketiga klasemen sementara.

Ada banyak spekulasi soal performa Bagnaia—apakah ini murni soal setelan motor, atau justru karena perbedaan kualitas pembalap? Frankie Carchedi, Direktur Teknik Márquez di tim Gresini, punya pendapat tajam. Dalam sebuah pernyataan yang diungkap oleh Neil Hodgson di TNT Sports, Carchedi menyebut bahwa meski menggunakan motor yang sama, Bagnaia tetap akan kesulitan mengimbangi Márquez. “Karena Marc adalah pembalap yang lebih baik,” tegasnya.
Hodgson pun mengaitkan situasi ini dengan masa kejayaan Márquez pada 2014 silam, ketika ia memenangkan sepuluh seri beruntun bersama Honda. “Waktu itu Honda memang motor terbaik, tapi semua kemenangan itu datang karena Marc adalah rider terbaik. Bahkan saat Honda mulai tertinggal dari kompetitor, Marc tetap mampu memaksimalkan potensinya,” ujarnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh analis balap lainnya, Michael Laverty. Menurutnya, performa Márquez saat ini membuktikan bahwa ia sudah kembali ke versi terbaiknya—meski sempat terpuruk akibat cedera panjang dan masa-masa sulit di beberapa musim terakhir. “Ia telah melewati masa-masa berat, bahkan sempat diremehkan banyak orang. Tapi sekarang, dia kembali menunjukkan siapa sebenarnya Marc Márquez,” kata Laverty.
Melihat bagaimana ia mengawali musim ini dengan performa luar biasa, bukan tidak mungkin Márquez akan menjadi momok serius bagi rival-rivalnya sepanjang musim 2025. Dan satu hal yang pasti—balapan tahun ini akan jauh dari kata membosankan.
(source: motosan)