Ginza-motor.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
telah mengambil langkah maju dengan mendorong program konversi motor bensin
menjadi motor listrik. Tujuan utamanya adalah mengurangi emisi dan memberikan
manfaat ekonomis bagi pengguna.
Efisiensi Biaya dan Lingkungan
Sekretaris Jenderal Kementerian
ESDM, Dadan Kusdiana, menyoroti keuntungan penggunaan motor listrik
dibandingkan motor bensin. Dengan motor listrik, biaya bensin dapat ditekan
secara signifikan. Berdasarkan penelitian internal ESDM, motor konvensional
dengan jarak tempuh sekitar 35 kilometer menghabiskan 1 liter bensin jenis
Pertamax, yang harganya mencapai Rp 13.700 per liter. Di sisi lain, motor
listrik hanya memerlukan 1 kWh daya, dengan biaya sekitar Rp2.000-an di Stasiun
Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Emisi dan Keunggulan
Lingkungan
Dalam hal emisi, motor listrik
juga unggul. Setiap konsumsi 1 liter bensin menghasilkan 2,5 kilogram emisi
CO2, sementara 1 kWh daya dari motor listrik hanya menghasilkan sekitar 1
kilogram CO2. Ini berarti motor listrik lebih ramah lingkungan.
Program Konversi: Langkah
Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau
Dadan mendorong pelaku usaha
untuk mengadopsi program konversi motor bensin ke listrik. Program ini tidak
hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan.
Dengan melibatkan perusahaan dan program CSR, kita dapat mempercepat peralihan
ke kendaraan yang lebih berkelanjutan.