Ginza-motor.com – Dengan dua putaran tersisa, musim ini mencapai titik
krusial. Indonesia menaruh harapan besar pada Aldi Mahendra dari Tim BrCorse
untuk mencetak sejarah sebagai Juara Dunia pertama dari Asia Tenggara.
Kejuaraan Dunia FIM Supersport 300 2024 kini menuju MotorLand Aragon, sirkuit
yang melambangkan musim penuh liku-liku ini. Akankah akhir pekan ini mencatat
sejarah ataukah perebutan gelar akan berlanjut hingga Jerez?
Untuk memenangkan gelar, Mahendra
harus bergantung pada hasil Race 1. Meski tidak bisa menjadi Juara di Race 1,
ia bisa mengamankan gelar di Race 2 jika berhasil mencetak 39 poin lebih banyak
dari Loris Veneman (MTM Kawasaki) di kedua balapan dan 25 poin lebih banyak
dari Inigo Iglesias (Fusport-RT Motorsport by SKM-Kawasaki). Selain itu, ia
harus memiliki selisih 51 poin dengan Jeffrey Buis (Freudenberg KTM – Paligo
Racing) di seluruh ronde. Singkatnya, Mahendra harus finis di empat besar di
Race 1 untuk memiliki kesempatan di Race 2. Jika ia memenangkan balapan,
Veneman harus berada di empat besar untuk membuat perebutan gelar berlanjut
hingga Jerez. Iglesias, yang tertinggal 26 poin, perlu mengalahkan Mahendra di
Race 1 untuk membawa perebutan gelar ke ronde final. Ini adalah pertama kalinya
Mahendra balapan di Aragon, sementara Veneman dan Iglesias memiliki pengalaman
lebih di sirkuit ini.
Jeffrey Buis, yang berada di
posisi keempat klasemen dan tertinggal 53 poin dari puncak, tahu bahwa Aragon
datang pada waktu yang tepat. Sirkuit ini adalah favoritnya, di mana ia pernah
menang tiga kali pada tahun 2020 dan sekali pada tahun 2023. Buis harus berada
dalam jarak 50 poin dari pimpinan klasemen menuju Jerez untuk memiliki peluang
matematis. Sembilan poin di belakangnya adalah Marc Garcia (Kove Racing Team),
yang juga bersaing secara matematis dan pernah menang di Aragon pada tahun
2022. Dalam persaingan ini, siapa pun di sepuluh besar masih memiliki peluang,
meski secara realistis, hanya tiga besar yang paling berpeluang. Mirko Gennai
(MTM Kawasaki), yang berada di urutan keenam dan tertinggal 63 poin, mungkin
akan fokus membantu rekan setimnya, Loris Veneman.
Galang Hendra Pratama (ProGP
NitiRacing), saudara dari Mahendra, berada di posisi ketujuh dan berharap bisa
membantu Aldi jika memungkinkan. Di posisi kedelapan, Daniel Mogeda dari Tim
#109 Retro Traffic Kawasaki akan berusaha menambah poinnya di putaran kandang
ini. Sebagai pemenang ganda di Assen, Mogeda ingin menyelesaikan tahun 2024
dengan kuat. Marco Gaggi, rekan setim Mahendra, juga akan berusaha membantu. Ia
hanya unggul satu poin dari Julio Garcia (Kove Racing Team), yang berharap kembali
naik podium setelah dua kali finis di posisi kedelapan di Magny-Cours.
Pepe Osuna dari DEZA-BOX 77
Racing Team kini berada di posisi ke-11 secara keseluruhan, sementara pemenang
Magny-Cours, Unai Calatayud dari ARCO SASH MotoR University Team, melesat ke
posisi ke-12. Humbero Maier dari MS Racing tampil impresif di Prancis, begitu
pula Elia Bartolini dari Yamaha Motoxracing WorldSSP300 Team dan Phillip Tonn
dari Freudenberg KTM – Paligo Racing. Tonn meraih posisi enam teratas pertama
dalam kariernya di Race 2 dan akan berusaha membantu rekan setimnya, Jeffrey
Buis, akhir pekan ini.
Jangan lewatkan aksi dari Bruno
Ieraci dari Team ProDina Kawasaki dan Matteo Vannucci dari Pata Yamaha AG
Motorsport Italia, yang berharap peruntungannya membaik pada dua putaran
terakhir musim ini.
Carter Thompson kembali sebagai
pembalap pengganti Petr Svoboda di tim Fusport-RT Motorsports by SKM-Kawasaki,
sementara pemenang balapan Samuel Di Sora tidak akan hadir akhir pekan ini.
Akan ada banyak keseruan saat Sullivan Mounsey dari Inggris melakoni debutnya
di Kejuaraan Dunia menggantikan Chris Clark di Accolade Smrz Racing Team.
Mounsey, yang merupakan pemenang balapan lima kali di British Talent Cup dan
runner-up pada tahun 2023, juga mencetak lap tercepat di Red Bull MotoGP
Rookies tahun ini dan telah menjadi pencetak poin.
Akankah Aldi Mahendra mencetak
sejarah di Aragon? Mari kita saksikan bersama!
(source: worldsbk)