Ginza-motor.com – Setelah melewati 20 Tissot Sprint dan 19
Grand Prix yang penuh drama, semuanya bermuara pada balapan terakhir musim ini
di Barcelona. Jorge Martin (Prima Pramac Racing) akhirnya keluar sebagai
Juara Dunia MotoGP 2024, menjadi pembalap Tim Independen pertama yang
meraih gelar di era MotoGP. Meski hanya finis di posisi ketiga, itu sudah cukup
bagi #Mart1nator untuk merebut mahkota juara dari rival utamanya, Francesco
Bagnaia (Ducati Lenovo Team).
Di sisi lain, Bagnaia menutup
musim ini dengan gaya luar biasa, mencetak kemenangan ke-11 Grand Prix
sepanjang musim. Sementara itu, Marc Marquez (Gresini Racing MotoGP) meraih
posisi kedua yang solid, menorehkan podium ke-150 dalam kariernya sebelum
beralih ke tim baru di musim depan.
BACK AND FORTH! ⚔️🔄@Bestia23 and @AleixEspargaro are battling hard for that 4th position! 💥#SolidarityGP 🏁 pic.twitter.com/Sno6IbEAw6
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) November 17, 2024
Awal yang Panas di
Barcelona
Balapan dimulai dengan Bagnaia
langsung mengambil alih posisi terdepan. Martin, yang memulai dengan agresif,
berhasil naik ke posisi kedua. Namun, di Tikungan 1 pada putaran kedua, Marc
Marquez menunjukkan taringnya dengan manuver tajam untuk merebut posisi di
belakang Bagnaia. Persaingan sengit langsung terlihat, sementara Enea
Bastianini dan Aleix Espargaro mulai mendekat dari belakang.
Bastianini sempat bertarung
dengan Espargaro sebelum melakukan kesalahan di Tikungan 1. Ini membuka peluang
bagi Espargaro untuk terus membayangi Martin, sementara di belakangnya
pertarungan antara Franco Morbidelli, Brad Binder, dan Alex Marquez mulai
memanas.
10 points ahead in the standings at the moment 💪@88jorgemartin is only 5 laps away from THE DREAM 👀#SolidarityGP 🏁 | #TheRematch pic.twitter.com/bA27bPif9i
— MotoGP™🏁 (@MotoGP) November 17, 2024
Dominasi Bagnaia dan Performa
Stabil Martin
Di depan, Bagnaia menunjukkan
performa yang tak tergoyahkan, menjaga ritme konstan dalam rentang waktu 1:40.
Marquez mencoba memberikan tekanan, namun Bagnaia tetap tenang dan terus
memperlebar jarak.
Sementara itu, Martin tetap fokus
di posisi ketiga. Meski dikejar oleh Alex Marquez dan Pedro Acosta, Martin
berhasil menjaga konsistensinya, memastikan posisinya aman hingga bendera finis
dikibarkan.
Dengan kemenangan Bagnaia di
Grand Prix ini, ia kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap
terbaik. Namun, sorotan utama tetap pada Jorge Martin. Dengan finis di posisi
ketiga, Martin memastikan dirinya sebagai Juara Dunia MotoGP 2024.
Gelar ini menjadi bukti dari
perjalanan panjang dan kerja keras Martin. Setelah sempat goyah di musim
sebelumnya, tahun ini ia tampil lebih matang, memecahkan rekor dengan 16 podium
GP dalam satu musim—sebuah pencapaian yang membanggakan bagi pembalap
Ducati.
Barcelona
- Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo
Team) - Marc Marquez (Gresini Racing
MotoGP) - Jorge Martin (Prima Pramac
Racing) - Alex Marquez (Gresini Racing
MotoGP) - Aleix Espargaro (Aprilia Racing)
Di luar lima besar, Binder finis
kedelapan setelah pertarungan sengit dengan Bastianini, sementara rookie
sensasional Acosta harus puas di posisi kesepuluh. Nama-nama besar seperti Fabio
Quartararo, Miguel Oliveira, dan Jack Miller melengkapi daftar pembalap yang
mengakhiri musim ini dengan performa solid.
Emosional
Musim 2024 resmi menjadi salah
satu yang paling bersejarah dalam dunia MotoGP. Tidak hanya karena persaingan
sengit antara Bagnaia dan Martin, tetapi juga karena momen-momen emosional
seperti podium ke-150 Marc Marquez dan penampilan terakhir Aleix Espargaro
sebagai pembalap penuh waktu.
Namun, perjalanan MotoGP belum
berakhir. Tes Barcelona pada hari Selasa akan menjadi langkah pertama menuju
musim 2025, dengan banyak pembalap yang akan mencoba mesin baru mereka. Dan
untuk Jorge Martin, debutnya bersama Aprilia akan menjadi awal babak baru dalam
kariernya. (sumber: MotoGP)