
Ginza-motor.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan melanjutkan program konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik di tahun 2025. Langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendorong transisi energi dan mendukung pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun kebutuhan anggaran untuk program tersebut. “Oh, dilanjutkan (program konversi motor listrik). Habis ini mendetailkan anggaran,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Target Belum Ditetapkan, Fokus pada Persiapan
Meskipun program ini dipastikan berlanjut, Eniya menyebut belum ada target jumlah unit motor yang akan dikonversi tahun ini. “Belum (ada target). Baru mau ambil dari mana,” tambahnya.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2024, program konversi motor listrik mencatat realisasi sebesar 1.500 unit. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan capaian tahun 2023 yang hanya sebanyak 145 unit.
Kinerja 2024: Lonjakan Hingga 10 Kali Lipat
Eniya menjelaskan bahwa realisasi konversi motor listrik pada 2024 terdiri dari 1.352 unit yang terdaftar melalui registrasi daring, ditambah 263 unit hasil dari program bantuan pemerintah. “Tahun ini (2024) sudah mencapai 10 kali lipat, jadi sekitar 1.500-an unit konversi motor listrik,” ungkapnya dalam acara Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE di Jakarta, Desember 2024.
Kenaikan signifikan ini, menurut Eniya, tidak lepas dari berbagai dukungan, termasuk kontribusi perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di bidang vokasi.

Dukungan CSR dan Bantuan Pemerintah
Salah satu faktor yang mendukung program ini adalah adanya insentif bantuan pemerintah sebesar Rp 10 juta per unit untuk konversi motor listrik. Bantuan ini bahkan bisa membuat biaya konversi menjadi gratis, berkat kolaborasi dengan program CSR dari sejumlah industri dalam negeri.
“Industri-industri yang membantu kami, serta dukungan teman-teman dari Kemendikbud Ristek di bidang vokasi, membuat program ini berjalan dengan baik. Kontribusi ini memungkinkan banyak masyarakat untuk memanfaatkan program konversi motor listrik,” jelas Eniya.
Melangkah ke 2025: Optimisme Menuju Transisi Energi
Melalui program ini, pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan hasil positif di tahun sebelumnya, optimisme menyelimuti pelaksanaan program konversi motor listrik di tahun 2025.
Meski target untuk tahun ini belum ditentukan, keberlanjutan program ini menjadi sinyal bahwa pemerintah serius mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Apakah tahun 2025 akan mencatatkan lonjakan yang lebih besar lagi? Kita tunggu implementasinya!
(sumber: cnbcindonesia)