
Ginza-motor.com – Langkah strategis dilakukan oleh raksasa otomotif asal India, TVS Motor Company, yang kini resmi mengakuisisi Ion Mobility, startup skuter listrik asal Singapura yang juga punya jejak bisnis di Indonesia. Kabar ini sempat diumumkan langsung oleh sang CEO sekaligus pendiri Ion Mobility, James Chan, lewat sebuah blog post—meski kini postingan tersebut telah dihapus.
Dalam akuisisi ini, TVS Motor mengambil alih seluruh aset dan kekayaan intelektual milik Ion Mobility. Tak hanya itu, tim manajemen Ion, termasuk James Chan sendiri, akan resmi bergabung dengan TVS mulai 1 April 2025. Chan nantinya akan menduduki posisi Senior Vice President, dan akan bertanggung jawab memimpin ekspansi pasar ASEAN.

Yang menarik, TVS juga berencana meluncurkan kembali skuter listrik andalan Ion, yaitu M1-S, dengan kualitas yang lebih ditingkatkan dan proses produksi yang lebih matang. Produk tersebut akan dipasarkan dengan branding TVS, dan diyakini bisa menjadi pemain baru yang cukup kuat di segmen kendaraan listrik roda dua di Asia Tenggara.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi TVS untuk memperkuat pijakan mereka di dunia mobilitas listrik yang terus berkembang. Bergabungnya tim Ion ke dalam ekosistem TVS diharapkan akan mempercepat inovasi dan adaptasi teknologi ramah lingkungan di wilayah regional.
Sejak didirikan pada tahun 2019, Ion Mobility memang dikenal sebagai startup yang cukup ambisius dalam menghadirkan solusi kendaraan listrik masa depan. Namun di balik semangat itu, mereka juga menghadapi tantangan dalam pendanaan. James Chan sendiri mengakui bahwa mereka sempat berupaya keras mencari investor baru untuk mempertahankan operasional sebagai entitas independen, namun akhirnya gagal mendapatkan mitra yang benar-benar sejalan.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan pendanaan tambahan dan tetap berdiri sebagai merek independen. Tapi sayangnya, kami belum menemukan investor yang benar-benar memahami visi tim kami,” ujar Chan.
Selama beroperasi, Ion Mobility telah hadir di berbagai negara seperti Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Tiongkok, serta pernah mempekerjakan lebih dari 130 orang dalam struktur organisasinya.
Kini, dengan sokongan TVS Motor, kita bisa menantikan gebrakan baru dari kolaborasi ini—dan mungkin saja, pasar kendaraan listrik ASEAN akan semakin panas dan menarik untuk disimak.