Ginza-motor.com – Pada balapan MotoGP Inggris, Luca Marini mengalami momen yang menegangkan. Posisinya diturunkan 2 peringkat ke posisi 17 setelah finis di urutan ke-15, satu poin penting harus dia relakan karena penalti tekanan ban pasca balapan. Repsol Honda harus berjuang lebih keras untuk memenuhi peraturan tekanan ban minimum.
Sebelum penalti, Marini menghadapi tantangan di lap pertama. Selisih waktu yang signifikan dengan grup terdepan membuatnya kesulitan. “Saya hampir terjatuh di setiap tikungan karena getaran motor,” ungkapnya. Masalah ini bukan hanya dialaminya, tetapi juga pebalap Honda lainnya. Bagaimana cara mengatasinya?
Honda sedang mencari solusi jangka panjang. Di sesi kualifikasi, Marini menemukan ritme bagus dengan ban Soft, meskipun kompon Hard masih menjadi kendala. Ia menginginkan keseimbangan antara bagian depan yang keras dan bagian belakang yang lunak. Mesin yang digunakan Marini berbeda dari rekan-rekannya, dan dia yakin ini adalah langkah menuju performa yang lebih baik.
Meski hanya mengumpulkan satu poin sepanjang musim, Marini melihat sisi positifnya. “Kami telah meningkat pesat. Semua orang berusaha keras,” katanya. Meskipun tertinggal di klasemen, langkah besar mengendarai motor membawa harapan untuk masa depan.