Kalahkan Sang Kakak di Catalunya, Alex Marquez Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Marc

Ginza-motor.com – Hari Sabtu penuh kekecewaan, tapi Minggu jadi panggung pembuktian. Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP) bangkit dari tragedi di Sprint race dengan cara yang paling manis: mengalahkan sang kakak, Marc Marquez (Ducati Lenovo Team), di hadapan publik sendiri di Catalunya. Kemenangan ini bukan hanya spesial karena menjadi yang kedua dalam karier MotoGP Alex, tapi juga karena berhasil memutus rekor tak terkalahkan Marc musim ini.

Marc tetap membawa pulang P2 setelah duel sengit dengan sang adik, sementara Enea Bastianini (Red Bull KTM Tech3) melengkapi podium lewat penampilan solid yang juga menjadi podium debutnya bersama KTM di hari Minggu.

Start Panas, Drama di Tikungan Awal

Balapan dimulai dengan Marc Marquez langsung menyodok dari P3 grid, mengambil alih pimpinan di Tikungan 1. Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) juga tampil agresif, merangsek ke posisi tiga, sementara Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) mencoba bertahan di depan Enea Bastianini.

Namun, insiden tak terelakkan di Lap 2. Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) bersenggolan dengan Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46) hingga kehilangan kendali. Fabio Di Giannantonio, yang berusaha menghindar, ikut terjatuh. Kedua pembalap VR46 itu gagal melanjutkan balapan.

Alex Ambil Alih, Duel Marquez Bersaudara Dimulai

Lap 4 jadi titik balik. Alex Marquez melancarkan manuver brilian di Tikungan 1 untuk menyalip Marc. Sejak itu, pertarungan sengit kakak-beradik pun tak terhindarkan. Di belakang mereka, Bastianini mulai menunjukkan taringnya dengan melewati Acosta untuk naik ke posisi tiga.

Quartararo sempat terjebak dalam duel dengan Johann Zarco dan Luca Marini, sementara Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) melesat dari P22 ke posisi delapan hanya dalam beberapa lap—sebuah comeback luar biasa.

Bastianini Merapat, Acosta Mulai Melemah

Memasuki paruh kedua balapan, Bastianini sempat jadi pembalap tercepat di lintasan. Namun, ban lunak di belakang KTM Acosta mulai kehilangan performa, membuatnya tertinggal dari rombongan terdepan.

Sementara itu, Alex terus memimpin dengan selisih tipis. Marc beberapa kali mencoba mendekat, tapi kesalahan kecil di Lap 20 membuat jaraknya melebar jadi 0,8 detik. Dengan tiga lap tersisa, Alex tampil tenang, menjaga ritme, dan memastikan sejarah tercipta.

Finish Penuh Emosi

Tikungan 10—tempat yang sehari sebelumnya jadi mimpi buruk Alex—kali ini berhasil dilewati mulus. Saat melewati garis finis, jaraknya 1,7 detik dari Marc. Kemenangan emosional, balas dendam sempurna setelah Sprint, dan momen yang akan lama dikenang di Catalunya.

Bastianini mengunci podium P3, Acosta bertahan di P4, sementara Quartararo menang tipis dalam perebutan P5. Rookie Ai Ogura (Trackhouse MotoGP Team) mencatat hasil terbaiknya musim ini dengan finis di P6.

Bagnaia menutup comeback hebat di P7, diikuti Marini (P8) yang menunjukkan progres positif Honda. Miguel Oliveira (Prima Pramac Yamaha) membawa pulang P9, dan Jorge Martin (Aprilia Racing)—sang juara bertahan—harus puas dengan P10.

^{* Rookie}