
Ginza-motor.com – Akhir pekan di Grand Prix Qatar 2025 jadi momen campur aduk untuk Maverick Viñales. Sempat bikin kejutan besar dengan finis kedua di balapan utama, pembalap Red Bull KTM Tech3 itu justru harus menelan pil pahit usai balapan: penalti 16 detik karena tekanan ban yang tidak sesuai regulasi. Hasilnya? Dari posisi kedua turun ke P14.
Tapi alih-alih larut dalam kekecewaan, Viñales menunjukkan kelasnya. Lewat unggahan di media sosial, ia menegaskan bahwa ini bukan kekalahan, tapi awal dari sesuatu yang lebih besar.
Kembali ke Depan: “Senang Bisa Memimpin Lagi”
Viñales tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya bisa kembali bertarung di barisan terdepan.
“Wah, teman-teman… senang rasanya bisa kembali,” tulisnya. “Kami sudah berada di jalur yang benar sejak awal. Saya tetap tenang, percaya pada diri sendiri, dan itu terlihat dari hasil yang kami dapatkan.”
Momen memimpin balapan jadi highlight tersendiri baginya. Ia mengaku terus menjaga ritme dan fokus agar tetap kompetitif melawan para rival kuat.

Dari Sprint yang Sulit ke Balapan Utama yang Spektakuler
Meski tampil impresif di kualifikasi dan meraih posisi start keenam—yang sekaligus menjadi pembalap KTM terbaik di sesi tersebut—Viñales belum menunjukkan taringnya di Tissot Sprint, hanya finis di posisi 10.
Namun, segalanya berubah pada hari Minggu. Start yang solid, strategi matang, dan performa stabil membuat Viñales merangsek ke depan, bahkan sempat memimpin balapan di Lap 11. Ia terlibat duel seru dengan Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, dua nama besar di atas Ducati pabrikan.
Sayangnya, meski secara hasil di lintasan ia finis P2, penalti pasca-race mengubah segalanya.
Tetap Bangga, Tetap Rayakan
Alih-alih kecewa berlebihan, Viñales justru memandang hasil ini sebagai motivasi.
“Saya tahu apa yang saya mampu. Kami hanya perlu tetap fokus, sabar, dan terus bekerja. Kami sudah bertarung dengan motor dan pembalap luar biasa,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa meski posisi di klasemen berubah, semangat dan pencapaian tim tak akan ternoda.
“Hari ini bukan cuma soal hasil. Ini adalah sinyal bahwa kami sudah makin dekat. Meski kehilangan posisi ke-2, saya merasa ini adalah kemenangan. Dan kami akan tetap merayakannya!”

Menuju Balapan Berikutnya dengan Kepala Tegak
Buat Viñales, ini bukan soal penalti. Ini soal progres. Soal semangat. Soal membuktikan bahwa proyek bersama KTM Tech3 mulai menunjukkan hasil. Dan jika tren positif ini berlanjut, bukan tak mungkin kita akan sering melihatnya naik podium tanpa gangguan teknis.